Dalam alam semesta Star Wars, Jalur Kessel adalah rute penyelundupan narkotika dari tambang planet Kessel. Jalur Kessel diperkenalkan ke dunia melalui petilan dialog dalam Star Wars (1977) ketika penyelundup Han Solo menyombongkan kemampuan kapalnya, Millenium Falcon, kepada Empu Jedi tua Obi-Wan Kenobi dan anak petani Luke Skywalker:

Han Solo
Han Solo. I’m captain of the Millennium Falcon. Chewie says you’re looking for a passage to the Alderaan system.
Ben Kenobi
Yes indeed, if it’s a fast ship.
Han Solo
Fast ship? You’ve never heard of the Millennium Falcon?
Ben Kenobi
No. Should I have?
Han Solo
It’s the ship that made the Kessel Run in less than twelve parsecs. I’ve outrun Imperial starships, not the local bulk-cruisers, mind you. I’m talking about the big Corellian ships now. She’s fast enough for you, old man. What’s the cargo?
Ben Kenobi
Only passengers. Myself, the boy, two droids, [seriously] and no questions asked.

Dalam film itu sendiri tak pernah diceritakan apa itu sesungguhnya Jalur Kessel dan mengapa satuan parsek—yang merupakan satuan jarak yang ada kaitannya dengan ukuran orbit Bumi kita mengitari Matahari—juga ada di galaksi yang jauh, amat jauh ini. Yang lebih membingungkan lagi, parsek adalah satuan jarak (1 parsek sama dengan 3.26 tahun cahaya), jadi apa maksudnya ketika Han Solo menyombongkan kapalnya yang dapat menempuh Jalur Kessel sejauh kurang dari 12 parsek, ketika yang sedang dibicarakan adalah kecepatan kapalnya?

Para penggemar dan penulis Star Wars Expanded Universe mencoba menjelaskan ini dengan menafsirkan ucapan Han Solo secara harfiah dan mengatakan bahwa Planet Kessel terletak di dekat gugus lubang hitam yang mendistorsi ruang-waktu. Oleh karena itu, bergerak di dekat gugus ini dapat mengubah jarak antara dua tempat tergantung rutenya seperti apa, dan tujuan menempuh Jalur Kessel adalah bagaimana menempuh rute ini dalam jarak yang sependek-pendeknya. Tantangannya adalah bagaimana menempuh jarak terpendek ini tanpa bergerak terlalu dekat ke gugus karena bisa saja kita tidak akan bisa lepas dari medan gravitasi gugus lubang hitam tersebut. Untuk itu dibutuhkan kapal yang bisa ngebut, pilot yang mumpuni, dan juga komputer navigasi yang baik sehingga rute terpendek dapat dihitung dan dilalui. Inilah yang sesungguhnya disombongkan oleh Han Solo. Kemudian, dalam sekuel mengenai Han Solo muda, Solo: A Star Wars Story (2018), kita menyaksikan sendiri bagaimana Jalur Kessel ini ditempuh.

Penjelasan di atas memang memperkaya khazanah alam semesta Star Wars, namun menurut hemat saya ini penjelasan semata-mata dibuat untuk menutup lubang plot dan sebenarnya gak perlu-perlu amat untuk ditutup. Dialog di atas adalah pemunculan pertama Han Solo dalam film dan sangat penting sebagai pengenalan karakter. Menafsirkan Jalur Kessel hanya sebagai bualan Han Solo menurut saya sudah cukup dan bualan ini semakin mempertegas pengenalan karakter Han Solo sebagai seseorang yang moralnya ambigu. Ini diperjelas dalam naskah keempat skenario Star Wars, ditulis pada tahun 1976 dan kemudian diterbitkan tahun 1979:

“It’s the ship that made the Kessel run in less than twelve parsecs!”
Ben reacts to Solo’s stupid attempt to impress them with obvious misinformation.

Dari catatan dalam skenario ini jelas bahwa Jalur Kessel dan “12 parsek” adalah sebuah bualan Han Solo dan tidak dimaksudkan sebagai suatu kebenaran. Reaksi Ben Kenobi yang malesbanget.com juga menunjukkan bahwa dia tahu kalau Han Solo jelas-jelas ngibul, namun situasi yang benar-benar desperados membuat mereka berdua tidak punya banyak pilihan selain menumpang kapal gak jelas milik orang gak jelas.

Pengenalan karakter Han Solo sebagai orang dengan moral yang ambigu dan kemungkinan bertolak belakang dengan moral para jagoan kita (Ben Kenobi dan Luke Skywalker) ini semakin dipertegas dengan adegan selanjutnya, saat Han Solo ditodong pemburu bayaran Greedo yang mencarinya. Terpojok, Han berbicara mengalihkan perhatian Greedo sambil diam-diam menarik pistolnya di bawah meja dan kemudian menembak mati Greedo. Han hidup di dunia bawah yang berbahaya dan penuh kejahatan. Ia tak ragu untuk membunuh demi bertahan hidup.

Kita diperkenalkan pada dunia bawah ini pertama-tama melalui mata Luke Skywalker, saat ia dan Ben Kenobi tiba di kota Mos Eisley. Ben memperingatkan, bahwa Mos Eisley adalah sarang kejahatan yang paling tercela dan berada di sana harus berhati-hati. Luke adalah anak petani yang naif dan seumur hidupnya terlindungi. Memasuki kantina yang gelap tersebut adalah langkah pertama Luke turun menuju dunia bawah yang asing baginya, di mana ia melihat berbagai karakter aneh. Bahkan ada setan yang menyambut Luke di dunia bawah ini. Selanjutnya kita kemudian diperkenalkan secara lebih mendalam pada salah satu penghuni dunia gelap ini yaitu Han Solo.

Bahkan hingga menjelang akhir cerita, Han Solo tetap digambarkan sebagai seorang anti-pahlawan yang hanya mau mencari untung dan cari selamat. Luke membujuk Han agar mau membantunya membebaskan Putri Leia dari penjara Death Star dengan berkata bahwa Putri Leia adalah orang kaya yang bisa memberinya imbalan, dan menjelang pertempuran penghabisan di Yavin 4, Han Solo pergi begitu saja dengan membawa imbalannya.

Itulah mengapa perubahan sikap Han Solo di saat-saat terakhir dan menyelamatkan Luke terasa begitu memuaskan. Sepanjang film kita melihat Han Solo sebagai orang gak jelas namun kita tetap merasa bahwa orang ini masih bisa berubah menjadi heroik, dan ketika itu terjadi kita merasa terpuaskan.

Dalam Edisi Khusus Star Wars yang dirilis George Lucas pada tahun 1997, perubahan karakter Han Solo berubah drastis ketika ia dibuat menembak mati Greedo hanya setelah Greedo menembak duluan (dan meleset). Ada dua masalah dalam perubahan adegan ini, pertama kok bego banget dalam jarak dekat begitu kok bisa Greedo meleset. Kenapa dunia bawah ini malah diisi dengan orang-orang yang tidak kompeten? Penjahat yang tidak kompeten membuat jagoan jadi tampak tidak kompeten. Kedua, adegan Greedo nembak duluan ini membuat ambiguitas moral Han Solo menjadi luluh dan pada akhirnya perubahan sikap Han Solo di akhir film menjadi kurang memuaskan karena semenjak awal kita melihat bahwa pada dasarnya Han Solo ni orang baik, dia hanya nembak kalau bener-bener perlu aja dan kalau orang lain nembak duluan.

Saya rasa ini karena pada tahun 1997, George Lucas sudah jadi orang tua yang ingin nonton Star Wars bersama cucu-cucunya dan gak harus menjelaskan kenapa Han Solo menembak mati seseorang begitu saja. Dia bukan lagi pemuda awal 30an yang marah pada dunia dan ingin menumpahkan kekesalannya dengan menggambarkan seseorang dari dunia bawah yang tak ragu untuk menembak mati siapapun yang menghadangnya. Star Wars yang dibuat sebagai ekspresi seorang sutradara muda usia awal 30an kita menjadi ekspresi seorang tua. Sialnya lagi, kini hampir-hampir tak mungkin untuk bisa menonton versi asli Star Wars sebagaimana diputar di bioskop pada tahun 1977 (versi yang seasli-aslinya tidak ada tulisan Episode IV: A New Hope di teks merayap pada pengantar film). Ini adalah suatu keanehan karena untuk film lain kita bisa menonton berbagai versi film, misalnya Blade Runner ada berbagai versi mulai dari versi bioskop, versi yang ada narasi Harrison Ford, hingga versi sutradara Ridley Scott. Ketika ditanya mengenai hal ini, George Lucas berkata bahwa Star Wars versi asli sudah tidak eksis lagi baginya dan tidak akan dirilis lagi, seraya berdalih bahwa sesungguhnya tidak pernah ada kata selesai untuk sebuah film dan sutradara berhak mengubah filmnya.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: